nafasnafas saling berburu
meyibak rasa gundah terus menekan
menyeksakan dada
hendak kuganti penghuninya
kupicu langkahku
namun, nafasnafas semakin memburu
kusandarkan padanya hanya angin yang terasa sesaat
lalu nafasnafas itu tetap saja memburu
tak ada tempat, semuanya sama
dunia telah menjadi kupalan asapasap hitam
yang selalu saja membuatku dadaku sesak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
cari saja udara segar bagi nafas-nafasmu itu..
BalasHapusbnyakin mnum kopi sob ...hehehe
BalasHapus@ edel: susah mencari udara yang segar
BalasHapus@ Sandy: usalan yang menari sob....he.
mari kita ngopi
datang ke hutan. pasti byk udara segar di sana..
BalasHapus@edel:hutapun sudah tak ada udar segar
BalasHapus