Pages

Minggu, 01 Mei 2011

sulapan

goresan sejarah tanpa tinta
hanya mendapatkan bangunan kian merapuh
lalu meleyap ditelan waktu

pesulap mendendangkan ajian
persekian detik
hatipun tertutup kilauan cahaya
ribuan suarasuara beradu suarasuara
melahirkan bising

diantaro pojokpojok hitam nampak lambaian miris
pada sejuta harap dalam kapar
samar disorot gemerlap
lalu semakin samar hinggap melenyap

sekedar mengenang untuk pesan kepada bangsa
maka tak perlua kau kenang jua, bahwa itu memang ada
sebuah tempat kami berada
walau tembok lembut kian menebal

kota tua, pada tengah malam di tengah keramaian.

1 komentar: