Pages

Rabu, 27 April 2011

simpuhku

lalu tepakan menyengat
mengikuti setiap jalur yang kutelusuri

kau yang sudah tak tersentuh
begitu pula dipandang

orangorang berceloteh
bahwa datang dan pergi
sudah biasa
benarkah kau mengerti tentang hilang
setitikpun aku tak merelakan dirinya lenyap

namun,sayang kuasaku tak mampu melawan kuasaMu
maka
dengan segala macam sesembahan
atas kelayakanMu mendapatkannya
maka padaNya aku pinta
biarlah dia ada dalam pelukanMu

walau sedat benar kata untuk menyebut namaMu
dan simpuhku berupa taburan murkaMu

selamat jalan
wahai yang tak tergantikan
maafkan atas jawaban sayang

2 komentar:

  1. bahagialah mereka yang bisa menangis. saya kira saya tak lagi bisa menangis karena sedih. hanya kemarahan yang membuat saya keluar airmata.

    BalasHapus
  2. tetesan embun terasa menyejukan.makasih

    BalasHapus