di persimpang jalan,
menatapnya
hanya membuat pilu
teruma saat tersenyum
saat tertulis dalam catatan harian bahwa hidup adalah tragedi
kau hanya pantulan wajahku
dan kau pun hanya pelengkap
dari hitam dan putih
memang angin masih berhembus
dan senyum masih terhias pada langkahlangkah
malam ini
esok
malam
dan esok
langkah yang mana
simpang jalan ini,
kau dan aku menuntut atas takdirnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pinter bikin puisi,,,,, nih si kang dede, ikutan give awaynya mba dey tuh kang,,,,hihihi
BalasHapusmakasih. saya masih belajar
BalasHapushahaha, bener kata Nadia, ikut acara giveaway aku aja yuk .. puisi2nya emang keren2 kok ..
BalasHapusmakasihnya, sekalai lagi saya masih belajar
BalasHapusacara apa?