suara yang pernah kuagung-agungkan
memudar
hancur
lebur
kenapa?
kiranya cukup permainan gejolak
yang melelahkan
suara-suara lain mengiang
(sekret,13/10, matahari hendak muncul)
Sabtu, 13 November 2010
Jumat, 12 November 2010
adakah tangis benar benar tangis
ada tangis
ada tawa
tertawa ditengah tangis
tangis ditengah tawa
siapa yang menangis
dan siapa yang tertawa
pengorban untuk kehidupan
korbakan untuk rasa
simpatikah
atau rasa sekedar pembalut pandang
cukuplah tangis mengisi pembendaharaan kata
yang terangkum dalam ribu-ribu lembar-lembar
jika hati yang menangis
untuk meratapi
atau kita akan tertawa
sambil berbicara tentang kemanusian di kafe-kafe
dengan tumpukan makanan dimeja
adakah tangis benar benar tangis
diantara tangis-tangis yang menangis
kukira hentikan sandiwara yang menampang ini
karena sekedar tuntutan peran
kafe-kafe yang menyuarakan suara tentang tangis
ada tawa
tertawa ditengah tangis
tangis ditengah tawa
siapa yang menangis
dan siapa yang tertawa
pengorban untuk kehidupan
korbakan untuk rasa
simpatikah
atau rasa sekedar pembalut pandang
cukuplah tangis mengisi pembendaharaan kata
yang terangkum dalam ribu-ribu lembar-lembar
jika hati yang menangis
untuk meratapi
atau kita akan tertawa
sambil berbicara tentang kemanusian di kafe-kafe
dengan tumpukan makanan dimeja
adakah tangis benar benar tangis
diantara tangis-tangis yang menangis
kukira hentikan sandiwara yang menampang ini
karena sekedar tuntutan peran
kafe-kafe yang menyuarakan suara tentang tangis
Kamis, 11 November 2010
?
Hal yang tak terungkap
Menghardik mencerca, terkebiri jiwa.
Tersisa tinggal hitam dan putih.
Bertanya?
Membokar rasa yang kian jengah.
Persatan dengan rasa ini.
Hancurkan saja semuanya.
Biar semua kembali semula.
Sang hakim memberi ?
Terhempas
Masih aja bulan disejajarkan dengan mimpi
Tak ada nilai dalamnya
Jika rasa yang kian jengah
Berkoar demi rasa
(raung, 11/10)
Menghardik mencerca, terkebiri jiwa.
Tersisa tinggal hitam dan putih.
Bertanya?
Membokar rasa yang kian jengah.
Persatan dengan rasa ini.
Hancurkan saja semuanya.
Biar semua kembali semula.
Sang hakim memberi ?
Terhempas
Masih aja bulan disejajarkan dengan mimpi
Tak ada nilai dalamnya
Jika rasa yang kian jengah
Berkoar demi rasa
(raung, 11/10)
Langganan:
Postingan (Atom)