sosok
yang mengahadirkan
kembali membawa pada perjumpaan
kukira akan enyah
Rumiyem
bukan nama sebenarnya
tubuhnya tak gemuk
dan juga tak tinggi
kehadirannya di antara mereka yang sedang menanti
waktu
hanya sekedar menanti kehadiran
dengan sesembahan
kembang api memancarkan warna di atas gedung
Suara-suara terompet
sebagai ritual penyambutan pada hadirnya waktu
sepertinya perempuan itu, bukan untuk menikmati kembang api
ia berjalan mendekati air
sesudah itu terdengar takbir darinya
suara yang terkadang melantun memadu dengan gelak tawa
Keningnya mencium lembaran kertas
hembusan nafas lembutnya beradu dengan orama alkohol
selepasnya
tubuhnya terbaring di atas sejadah
pancaran lampu kota menyinari muka
sesujuk angin malam
kemang, menjelang tahun baru
Senin, 11 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)