G I
L A
Aku terlelakan disini
Bersama gelak tawa mereka
tersingkir dalam dunia
Saat ini atau saat nanti
Kegilaan ini mungkin berkah
Saat aku benar-benar gila
Dan gilaku ini tak lebih gila atas mereka
Yang seakan suci membungkus kegilaan
Tawaku ini bukan sekedar tawa
Atas tangis hanya sekedar tangis
Jijik aku, sejijik kamu melihat aku
Ingin kuinjak tanah basah
Dalam gengam sang pelita
Ingin kumenangis bukan sekedar tangis
Saat aku disini dan benar-benar disini
Pikir bukan sekedar pikiran
Saat aku berfikir dalam kukur
Hitam kini telah putih
Dalam kertas warna hidup
Puas kuhirup tanah mati
Yang hidup dalam hati
Terus tumbuh dan berbuah
Saat embun basahi bejana
Kain ini hanya selembar kain
Yang berwarna tampa makna
Symbol hanya sebagai symbol
Sejarah hanya goresan cerita
Rabu, 04 Mei 2011
mayat penggali kuburan
awalnya
nyanyian malam berupa lolongan anjing lapar
begitupula ribuan laron mengantarkan nyawa di sebuah bolham 5W
mencekam kesunyian
mengoyak hati
kutebus hujan kecil yang hadir tanpa undangan
menelusuri dinginnya malam di balik pohon kamboja
hamparan mayat tertutup kilauan cahaya
di tengah aroma parfum mengundang berahi
akhirnya kugali sendiri kuburanku
nyanyian malam berupa lolongan anjing lapar
begitupula ribuan laron mengantarkan nyawa di sebuah bolham 5W
mencekam kesunyian
mengoyak hati
kutebus hujan kecil yang hadir tanpa undangan
menelusuri dinginnya malam di balik pohon kamboja
hamparan mayat tertutup kilauan cahaya
di tengah aroma parfum mengundang berahi
akhirnya kugali sendiri kuburanku
Langganan:
Postingan (Atom)