kau yang berteriak
dengan tubuh terpanggang matahari
baju baju telah basah
debu beradu dengan gas
menampar wajah kian tebal
kau yang berhambur
dengan darah bebas dari tubuh
daging telah menghitam, hangus sudah
lalu tersiat kabar
kau orang hilang
kau juga orang yang terkapar
kau relakan
hanya untuk sebuah mimpi
lalu seuntai kata sabagai pengantar kau
kau hidup bukan untuk hidupmu
dari dunia yang kelam
berharap malam terbit matahari
mencari sisa embun
begitulah coloteh mereka padamu
dari orangorang
sibuk mengenangmu
mungkin harapmu bukan untuk dikenang
atau sekedar mengenang
bahwa kau adalah pahlawan
kau yang di sana
apakah kau mengetahuinya, kawan?
bahwa mimpi hanya milikmu
silahkan pula kau menangis tersedusedu
ini, lah hasil dari mimpimu, kawan
bahwa
ada tertulis DPR jalanjalan
ada juga KKN masih menjadijadi
rakyat berebut lahan
dengan demokrasi
atau
mungkin kini kau telah temui
matahari telah terangi malam
embun terasa menyejukan dadamu yang sesak
jalan mewangi taburan bunga
sedangkan aku
hanya diam
penuh bisu menatap diriku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar