lalu tepakan menyengat
mengikuti setiap jalur yang kutelusuri
kau yang sudah tak tersentuh
begitu pula dipandang
orangorang berceloteh
bahwa datang dan pergi
sudah biasa
benarkah kau mengerti tentang hilang
setitikpun aku tak merelakan dirinya lenyap
namun,sayang kuasaku tak mampu melawan kuasaMu
maka
dengan segala macam sesembahan
atas kelayakanMu mendapatkannya
maka padaNya aku pinta
biarlah dia ada dalam pelukanMu
walau sedat benar kata untuk menyebut namaMu
dan simpuhku berupa taburan murkaMu
selamat jalan
wahai yang tak tergantikan
maafkan atas jawaban sayang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bahagialah mereka yang bisa menangis. saya kira saya tak lagi bisa menangis karena sedih. hanya kemarahan yang membuat saya keluar airmata.
BalasHapustetesan embun terasa menyejukan.makasih
BalasHapus