Detik yang memutar
Dan kembali pada angka yang sama
Hingga terbangun
Tersandarkan tentang waktu membawa pada alam
Alam tentang sebuah pertanyaan kian ngejelimet
Menyesakan dada
Yang memaksaku untuk mengurainya
Semua telah berlalu
Dalam kata yang tak berujar
Seperti hendak ku kata padamu
Sebagaimana kau menanti hujan kala panas
Yang di rundung gelisah
Hingga kau menggundah
Lolongan harap akan hujan
Bukankah penantian ini yang kian merasa indah
Bila waktunya akan menemukan organisme
Hingga alam menjawab
Lalu membiarkan langit menumpah tetesan air
Tanah telah membasah
air telah benar-benar turun
apa yang hendak kau lakukan
apakah kau akan membirakan tiap-tiap air yang berjatuhan membasah rambutmu
lalu kau menguraikan rambut indahmu
bertelanjang kaki sambil mencipratkan tiap genangan air
sambil berteriak dalam derasnya guyuran hujan
atau biarkan saja semuanya membius kau, hingga membawamu dalam dunia sana
saat pagi kau buka jendala menyakisikan tiap tetes membasah pekerangan rumah
perlahan senyum menyambut hari
atau biarkan waktu menghenyap saat kita menyaksikan hujan dari jendala
membiarkan dunia terbang
menembus dinding diantara kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar