Melirik, mentap senyum cukup mengugah rasa.
Seperti halnya terhidangkan kopi dan roko.
berpadu menari-nari
menggores dalam lembaran
penafsir
membias rasa
mengikis makna
hanya cuilan-cuilan yang terlontar
tak perlu tafsir
cukup diam dan biarkan senja melebur
dawai hati yang mendendang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar